Ingin Keliling Eropa, Raluna Coffee akan Gelar Kursus Bahasa Inggris

    Ingin Keliling Eropa, Raluna Coffee akan Gelar Kursus Bahasa Inggris

    PROBOLINGGO - Mohamad Nurcholis Muslim, ketua kajian Sirah Nabawiyah, memiliki tekad untuk keliling Eropa. Baginya, kejayaan Islam tidak hanya terbatas di daerah Mekkah, Madinah, dan sekitarnya. Islam pernah menguasai dunia, dengan peradaban keilmuan yang diakui oleh seluruh dunia. Pengaruh ini masih terasa hingga saat ini, dan pemahaman sejarah tersebut sangat penting untuk melanjutkan semangat kejayaan Islam di masa depan.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Kholis (sapaan akrabnya) saat memberikan pengantar pada kajian Sirah Nabawiyah, Selasa (10/02/25). Dalam pengantarnya, Kholis menekankan bahwa bahasa merupakan alat yang sangat penting untuk membuka cakrawala pengetahuan, termasuk dalam memahami sejarah peradaban Islam di Eropa. Bahasa Inggris, menurutnya, adalah kunci untuk mengakses banyak literatur dan diskusi penting yang berkaitan dengan Islam di Eropa.

    "Kursus bahasa Inggris ini akan diberikan kepada seluruh karyawan Raluna Coffee dan siapa saja yang tertarik untuk mengunjungi Eropa, " tegas Kholis. 

    Ia menambahkan bahwa menguasai bahasa Inggris, terutama dalam keterampilan berbicara (speaking), akan sangat membantu dalam menggali pengetahuan keislaman yang banyak tersebar di berbagai negara Eropa. Tanpa kemampuan tersebut, kita akan kesulitan untuk memahami secara langsung bagaimana Islam berkembang dan diterima di benua tersebut.

    Selain itu, Kholis juga mengajak para peserta kajian untuk mempertimbangkan perjalanan ke Arab atau Timur Tengah. Ia mengungkapkan bahwa tempat-tempat ini adalah titik awal dari kebudayaan Islam yang sangat penting dalam sejarah umat manusia. 

    "Jika kita berkunjung ke tempat-tempat dimana Rasulullah SAW menciptakan peradaban, kita akan semakin cinta pada Islam, " ujar Kholis.

    Kunjungan tersebut, menurutnya, bukan hanya untuk menambah wawasan, tetapi juga untuk memperdalam rasa spiritualitas dan kebanggaan terhadap warisan besar Islam.

    Kholis menegaskan bahwa kajian Sirah Nabawiyah tidak seharusnya berhenti pada tataran pengetahuan konseptual.

    "Pengetahuan tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam harus bisa dirasakan langsung, tidak hanya melalui buku atau teori semata, " ujarnya. 

    Ia berharap agar kajian ini menginspirasi peserta untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat bersejarah yang dapat memperkaya pemahaman mereka tentang sejarah Islam, baik di Arab maupun Eropa.

    Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran teknologi dan internet dalam mempermudah akses informasi ke berbagai tempat bersejarah di seluruh dunia. 

    "Saat ini, kita bisa mengakses banyak informasi melalui internet, namun pengalaman langsung akan memberi dampak yang jauh lebih mendalam, " tambahnya. 

    Kholis berharap bahwa dengan adanya kursus bahasa Inggris ini, lebih banyak orang yang dapat memanfaatkan peluang untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah, baik di Timur Tengah maupun di Eropa, guna menggali lebih dalam tentang sejarah peradaban Islam.

    Kholis juga mengingatkan para peserta agar tidak hanya melihat Islam sebagai suatu agama yang terbatas pada satu wilayah. "Islam adalah agama universal, dan peradaban Islam sudah tersebar di banyak penjuru dunia, " ujarnya. Menurutnya, perjalanan untuk memahami lebih dalam tentang sejarah Islam tidak akan pernah selesai, karena setiap tempat memiliki cerita dan pelajaran tersendiri yang bisa diambil untuk memperkuat pemahaman kita tentang agama ini.

    Dengan berbagai inisiatif seperti kursus bahasa Inggris ini, Kholis berharap dapat membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam pemahaman dan pelestarian sejarah Islam.

    "Melalui pemahaman yang lebih baik, kita bisa turut serta dalam melanjutkan perjuangan besar yang telah dimulai oleh Rasulullah SAW, " pungkasnya.

    Raluna Coffe yang berada di Kecamatan, Paiton, Probolinggo ini tak hanya mengedepankan bisnis tapi ada nilai-nilai ilmu yang disebarkan. Lebih-lebih berkaitan dengan keilmuan Islam.

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Kajian Sirah Nabawiyah: Menelusuri Kondisi...

    Berita terkait